Sebuah Puisi – ChΓ©rie.

Api Kehancuran, ChΓ©rie. Melahap binatang – binatang yang sering kau sebut β€œPolisi.” Harusnya, memang demikianlah keadaan. Sehingga wajah mereka bahkan tidak dapat dikenali Neraka.   Perjalananmu kosong, Kau sebut kau benci Polisi, Namun Tentara kau Kulum di balik Kelambu.   Ingat ini, ChΓ©rie. Jiwamu sekarat, Sebab api sudah rindu. Tubuhmu kian membiru, Sebab kini kau… Continue reading Sebuah Puisi – ChΓ©rie.

Published
Categorized as Puisi Tagged

Sebuah Puisi – Sembilan

Di ujung hari itu, Kudapati diriku terbakar di atas saktimu.   Kegilaan menghanyutkan rupa Dhanya, Di tengah sahut malam jam sembilan rupa Mandala.   Aku Menolak Ada, Dan Ada, tidaklah dalam Daku. Langit membentuk Sima, Sepuluh Mantra, Sembilan langkah, Satu.   Sangsaka menjerumuskanku pada Samudera Kekosongan.

Published
Categorized as Puisi Tagged

Sebuah Puisi – Sumani Mangadop

Huraganya gemar bercakap – cakap pada Ibu Bumi Menyusuri Kemalangan, Menikmati Ketiadaan.   Di awal Naptu, Gelombang dari warna kabarnya mulai pudar, Sebab tiada kabar di terima, dan Rama mulai Gusar.   Beberapa waktu kemudian, tangis yang elok bunyinya, Terdengar mengisi kekosongan lorong. Serta, Pasang laut di ujung pulau bersandiwara dengan Pratipa.   Mulai Kini,… Continue reading Sebuah Puisi – Sumani Mangadop

Published
Categorized as Puisi Tagged

Sebuah Puisi – Sangharakalpa

Hari ini Nilawarsa, Apa yang ingin Engkau Katakan?   Hujan ini tak seberapa, Bahkan bunga angin yang kokoh sekalipun Puspas di kepalan Kidung rindumu; Kekasih.   Biarkan malini bersedu – sedan, di antara sabitah, Esok Ia akan tersadar telah menelan segala Candu Yang tak kunjung Usai.   Kekasih; Kau Sangharakalpa.

Published
Categorized as Puisi Tagged

Sebuah Puisi – Suwandanamu

Langkahku tersisa Agnyana, Lamunan yang selalu berakhir Padamu.   Suara yang tiada habis sebab Kulita, Menunggangi braja searah Waramu.   Tatapan bukit sedalam sutra Nirantara, Selesanya sejauh mata memandang Suwandamu.

Published
Categorized as Puisi Tagged