Semenjak Kucintai Kau, Serupa
Kacaunya kelu pada Gagat Rahina,
Sedalam pelukan di ujung bibir beraroma Cassia.
Apa yang lebih indah dari kota yang kau kenal
Sebagai Lutetia …
Adalah Kekacauan, Penjarahan, dan Perlawanan.
Adalah sapa hangat panji hitam, dengan api yang
Memiliki kehendak.
Demikianlah Kau,
Yang Kucintai sehabis Lisus Gagak
Menghampiri Mesranya Kematian.